Di sekitar tahun 2015 muncul sebuah platfrom komik digital yang bernama Webtoon yang dibawahi nama Line. Aplikasi untuk membaca komik online asal korea ini menjadi populer selain karena memiliki banyak judul original yang menarik. Webtoon juga menawarkan akses gratis keseluruh komik yang ada diplatformnya. Dewasa ini selain memiliki jumlah judul original yang semakin banyak kini Webtoon tumbuh menjadi semakin besar dan memiliki sekitar 162 juta pengguna aktif bulanan, dan sekitar 6 juta kreator lepas yang akan tetap bertumbuh seiring semakin populernya industri komik di tanah air.
Selain karena hal-hal diatas, Webtoon juga memiliki satu hal yang membuatnya memiliki cakupan pasar yang besar. Jika kita melihat dari komunitas pecinta budaya populer asia, kita akan melihat kalau ada dua pasar besar yang masing-masing memiliki komunitasnya sendiri. 2 komunitas ini adalah “Wibu/Otaku” yang condong kepada budaya populer Jepang, serta “K-popers” yang sesuai dengan namanya lebih condong kepada budaya Korea. Pada prakteknya, seringkali apa yang dinikmati oleh masing-masing komunitas sulit untuk bisa dinikmati oleh komunitas satunya. Contoh, seperti Wibu yang cenderung menolak untuk menonton drama korea, dan sebaliknya para K-popers yang merasa kalau Anime itu kurang cocok untuk mereka. Walau terkadang ada spesies yang cukup tercerahkan untuk bisa menikmati keduanya.
Dilihat dari apa yang dibawakan oleh Webtoon, yaitu Komik. jika kita memahami komik seperti “manga” tentu kita akan berkesimpulan kalau Webtoon dibuat untuk pasar wibu. Tapi yang menarik adalah Webtoon bukan hanya memiliki pasar di komunitas pecinta Jepang, tetapi juga berhasil menyentuh pasar K-popers yang pada dasarnya bukan penikmat komik.
Satu hal yang mungkin bisa menjawabnya adalah “Webtoon memuat karya jepang dengan konten Korea” maksudnya, komik atau manga dalam bahasa Jepang masih menjadi apa yang para wibu bida terima. Jika para penikmat budaya populer Jepang melihat Webtoon mereka akan dengan nyaman mengkonsumsinya karena merasa kalau itu adalah makanan normal bagi mereka. Disisi lain, konten atau cerita yang mereka bawakan memliki gaya cerita atau drama yang k-drama banget. Bahkan tidak jarang Webtoon dijadikan alat untuk mengetes sebuah skrip film.
Dilihat dari sini, Webtoon punya sisi dimana bukannya membuat sebuah komunitas baru. tetapi malahan menyatukan dua komunitas besar yang sudah ada. Para wibu yang menyukai komik, dan k-popers yang menyukai drama seperti yang ada di serial drama Korea. Menyatukannya kedua komponen tersebut menjadi satu produk membuatnya dapat dikonsumsi oleh kedua komunitas tersebut.
Jadi, pembaca Webtoon termasuk Wibu atau K-popers?
-Ngomong Doang-
Tinggalkan Balasan